Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta adanya evaluasi alutsista menyusul jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU jenis C 130 A-1344 di Wamena karena tahun ini saja setidaknya enam kali kecelakaan udara melibatkan pesawat milik TNI-Polri.
Ketujuh jenazah itu adalah Mayor Marlon di TMP Suropati Malang, Ltt Arif di Kepanjen, Kabupaten Malang, Peltu Suyata di TMP Suropati Kota Malang, Peltu M Khusen di Marga Baka, komplek Lanud Abdulrachman Saleh, Pelda Lukman Hakim di Gelintung, Kota Malang, Pltu Agung Tri di Marga Baka, dan Serma Fatoni di Marga Baka.
Enam korban lainnya dimakamkan di daerah asalnya. Jenazah-jenazah tiba di Lanud Abd Saleh, Minggu malam, secara bertahap dan disambut upacara militer sebagai penghormatan terakhir.
Menurutnya, evaluasi atas alat utama sistem senjata itu diperlukan mengingat Indonesia kekurangan alat transportasi udara. Akan tetapi, evaluasi itu dilakukan secara transparan selain betul-betul mengecek kelayakannya," kata Fadli di Gedung DPR, Senin (19/12/2016).
"Setiap alat itu ada expired date (kadaluwarsa)-nya. Apakah ini sudah mencapai titik klimaksnya, ini perlu ada evaluasi dari ahli. Jangan sampai jatuh lagi korban," tandasnya.
Pada bagian lain, politisi Gerindra tersebut mengharapkan hasil investigasi bisa diumumkan ke publik dan diketahui penyebab jatuhnya pesawat Hercules.
"Kenapa bisa jatuh, apakah dari faktor cuaca atau kelebihan muatan. Kalau ini ditutup-tutupi, ini akan berulang," ujarnya. Tujuh jenazah korban pesawat Hercules C-130 telah dimakamkan di Malang, Jawa Timur, hari ini.
Di antara mereka ada yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati Kota Malang, Taman Makam Marga Baka di Kompleks Lanud Abd Saleh dan di sekitar tempat tinggal korban sesuai keinginan keluarga para korban.
Fadli Zon Anggap Perlu Pertimbangan Terima Pesawat Hibah dari Negara Lain | PT Equityworld
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku prihatin atas jatuhnya pesawat Hercules di Wamena, Papua.
DPR menyampaikan rasa duka cita bagi keluarga korban. Fadli menilai perlunya pertimbangan pesawat hibah bagi alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Indonesia.
"Karena infrastruktur darat belum memungkinkan, jadi karena itu memang kita sangat mendukung modernisasi dan revitalisasi TNI ini sesegera mungkin," kata Fadli. Mengenai penambahan anggaran alutsista, Fadli melihat bukan hal itu yang perlu dibahas. Namun, kajian kebutuhan TNI terkait proyeksi jangka pendek, menengah dan panjang. Fadli mendukung revitalisasi dan modernisasi alutsita TNI.
"Kalau anggaran banyak tentu ya segera. Kan pemerintah dengan DPR menetukan anggaran itu. Sehingga kalau misalnya angaran kita terbatas, bisa memlih prioritas mana yang kita lebih dahulukan," kata Fadli.
"Di masa yang akan datang perlu dipertimbangkan. Karena pesawat itu sudah berumur sekali. Meskipun diperbaiki, ada modernisasi, ada pergantian spare part di sana sini tapi tetap pesawat yang sudah tua," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/12/2016). Fadli menyarankan Indonesia tidak membeli barang bekas. Karenanya, kata Politikus Gerindra itu, DPR dapat merencanakan anggaran yang ada untuk membeli alutsista yang terbaik bagi TNI.
"Ya kita tentu sangat mendukung upaya untuk modernisasi dan revitalisasi alutsista dari TNI, karena bagaimanapun kita ini negara kepualauan terbesar dan jangkauanya juga sangat luas dari Sabang sampai Marauke," kata Fadli. Fadli mengatakan alutsista udara sangat penting untuk wilayah tertentu. Contohnya, wilayah Papua yang hanya bisa dijangkau hanya dengan udara.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon Dukung Revitalisasi Alutsista TNI | PT Equityworld
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mendukung revitalisasi Alutsista di institusi TNI. Hal itu menyusul jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU di Gunung Tugimaa, Wamena, Papua, pada Minggu kemarin.
Lanjut Fadli, pengadaan Alutsista seharusnya bisa dilakukan dengan membeli barang baru. Seperti diketahui, Hercules yang jatuh pada Minggu (18/12) itu merupakan pesawat hibah dari Australia. Pesawat itu bergabung dengan Skadron 32 Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh pada Februari 2016.
"Ini juga di masa yang akan datang perlu dipertimbangkan. Kan pesawat itu sudah berumur meski ada modernisasi, pergantian sparepart sana-sini, tetap pesawat-pesawat tua. Jadi sebaiknya kita jangan beli barang bekas lah. Saya kira kita bisa rencanakan dengan anggaran yang ada untuk membeli Alutsista yang terbaik," ujar Fadli.
"Kami tentu sangat mendukung upaya untuk modernisasi dan revitalisasi Alutsista TNI. Karena kita adalah negara kepulauan yang terbesar, jangkauan juga luas dari Sabang sampai Merauke. Selain laut udara juga penting," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Fadli mengatakan, perlu dilakukan evaluasi terhadap pengadaan Alutsista ke depannya. Hal itu untuk mencegah kembali terjadi jatuhnya pesawat Hercules di langit Indonesia.
"Kami sangat dukung modernisasi dan Alutsista ini sesegera mungkin. Yang terpenting tepat sesuai kebutuhan. Kami tentu sangat prihatin dan berduka cita atas musibah jatuhnya pesawat Hercules ini dan mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan bisa dikuatkan," ujar Fadli.
"Mungkin perlu dievaluasi. Kita mungkin kekurangan juga transportasi seperti Hercules. Tapi dicek kelayakannya. Kita kan belum tahu juga hasil investigasinya," sambungnya.
PT Equityworld