Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat, Rabu (21/12/2016). Jokowi dan Iriana Joko Widodo tiba di PLBN Entikong pada pukul 09.40 WIB bersama dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koordinator PMK Puan Maharani, dan Mensesneg Pramono Anung, serta Gubernur Kalimantan Barat Cornelis MH setelah menghadiri Peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Bangunan baru tersebut mengadopsi langgam arsitektur lokal dengan beberapa ornamen dan elemen dekoratif yang menjadi ciri khas Entikong. Contohnya pada bagian atap PLBN yang merupakan hasil transformasi bentuk Rumah Panjang dan Perisai Suku Dayak. Perisai ini adalah simbol pertahanan NKRI yang melindungi.
Sedangkan corak dan warna cerah kuning diterapkan pada bagian dinding dan elemen relief pada bagian pintu gerbang. Pencahayaan dibuat sealami mungkin dengan pola bukaan dan penggunaan material transparan.
Detail arsitektur yang mengadopsi unsur lokal menjadi komponen yang sangat penting dalam pembangunan PLBN. Luas lahannya mencapai 8 hektar dan luas bangunan 19.493 meter persegi. Pembangunan Zona Inti PLBN Entikong terdiri dari bangunan utama, pos lintas kendaraan pemeriksaan, dan bangunan pemeriksaan kargo.
Kemudian bangunan utilitas berupa rumah pompa dan power house, monumen, gerbang kedatangan dan keberangkatan, jalan, lansekap, serta alur pedestrian. Pembangunan PLBN Terpadu Entikong ini menelan biaya sebesar Rp 152 miliar yang diambil dari APBN 2015-2016.
Dalam sambutannya, Jokowi merasa puas lantaran penyelesaian PLBN Entikong bisa tepat waktu. Bahkan, saat ini sudah lebih baik dari pos lintas batas milik Malaysia sesuai keinginannya.
"Saya beri waktu dua tahun sejak 2014 dan secara singkat saya minta ini harus lebih baik dari di sana (Malaysia). Sekarang kata Menteri PUPR ini udah lima kali lebih baik dari yang di sana, tapi akan saya cek lagi nanti," tutur Jokowi.
Setelah peresmian ini, Jokowi meminta semua pihak untuk menggerakkan roda ekonomi di Entikong dan memanfaatkan keuntungan sebesar-besarnya dari keberadaan PLBN Entikong. Jokowi minta dibuat pasar yang besar, lokasinya sudah ditentukan agar masyarakat bisa menikmati pergerakan ekonomi di PLBN.
"Agar masyarakat bisa ambil keuntungan sebesarnya dari perbaikan PLBN ini. Saya yakin harga kita lebih kompetitif dari negara lain, lebih banyak bisa ekspor ketimbang impor," tambah dia. PLBN Entikong dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya sejak Agustus 2015 hingga Desember 2016.
PLBN Entikong digunakan sebagai pos pemeriksaan lintas batas orang dan barang keluar masuk wilayah batas negara. Fungsinya sendiri meliputi keimigrasian, kepabeanan, karantina, keamanan, dan lain-lain. PLBN ini hanya terpaut beberapa ratus meter dari Pos Imigresen Malaysia.
Selain Entikong, Ada 6 Pos Perbatasan Negara yang Dibangun Pemerintah | Equity World
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bertekad untuk mempercantik Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yang menjadi 'teras rumah' Indonesia. Selain PLBN Entikong, Kalimantan Barat, ada 6 PLBN lainnya yang saat ini tengah dibangun dan dipercantik.
Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (PLBN) Tjahjo Kumolo mengatakan, pembangunan PLBN Terpadu Entikong dilakukan bersama-sama dengan 6 PLBN terpadu lainnya.
Keenamnya adalah PLBN Terpadu Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, PLBN Terpadu Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, PLBN Terpadu Mota'ain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, PLBN Terpadu Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, PLBN Terpadu Motamasin, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur dan PLBN Skouw, Kota Jayapura, Papua.
"Sesungguhnya berawal dari keprihatinan Bapak Presiden atas kondisi kawasan perbatasan negara kita, yang ketika mengawali masa pengabdian sebagai Presiden RI melakukan kunjungan ke beberapa titik perbatasan negara dengan negara tetangga, baik di kawasan perbatasan darat, maupun di kawasan perbatasan laut," ujar Tjahjo saat peresmian PLBN Terpadu, Entikong, Kalimantan Barat, Rabu (21/12/2016).
Tjahjo menyebut Presiden Jokowi sudah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2015 tentang percepatan pembangunan 7 PLBN Terpadu tersebut. Pembangunan ini mencakup sarana dan prasarana penunjang di kawasan perbatasan.
"Walapun masih memerlukan penyempurnaan dan kelengkapan instalasi, khususnya terkait dengan infrastruktur penunjang berfungsi seluruh instrumen penyelenggara pelayanan aktivitas lintas batas negara," jelas Tjahjo yang juga menjabat Menteri Dalam Negeri. "Seluruh PLBN itu sudah siap untuk bapak resmikan, bisa akhir bulan Desember atau awal Januari tahun depan," imbuh dia.
"Melalui Inpres tersebut, Bapak Presiden memerintahkan kepada 15 menteri, Kepala BNPP, tiga gubernur dan tujuh bupati/wali kota untuk mengambil langkah-langkah pembangunan PLBN terpadu sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi, untuk mempercepat pembangunan tujuh PLBN dan sarana prasarana penunjang di kawasan perbatasan," jelas Tjahjo. Bersama dengan 6 PLBN lainnya, lanjut Tjahjo, gedung PLBN Terpadu Entikong saat ini dalam kondisi siap untuk dioperasionalkan.
Jokowi: PLBN Entikong Lima Kali Lebih Bagus dari Malaysia | Equity World
Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kalimantan Barat. PLBN Entikong merupakan satu dari 7 PLBN yang dipercantik oleh Jokowi.
Dirinya menceritakan saat pertama kali datang ke Entikong di 2014, saat itu kondisi PLBN sangat jauh dari kata layak. Bahkan karena kecilnya bangunan PLBN Entikong, Jokowi tidak mengira bahwa itu adalah PLBN Entikong.
Dua tahun berselang, PLBN Entikong dan 6 PLBN lainnya sudah disulap menjadi lebih apik dibandingkan dua tahun lalu. Jokowi juga mengatakan bahwa PLBN Entikong saat ini sudah lima kali lebih bagus dibandingkan pos lintas batas di Malaysia. "Saya bisik-bisik ke Menteri PUPR, 'sekarang sudah lebih baik atau masih lebih jelek dari yang di sana (Malaysia)? Lima kali lebih baik pak," ujar Jokowi menirukan percakapannya dengan Menteri PUPR Basuki hari ini.
"Dua tahun lalu saat saya ke Entikong, saya melihat langsung kondisi gedung, bukan gedung apa ya kondisi bangunan kalau gedung kan besar. Kondisi bangunan yang ada dibandingkan dengan sebelah (Malaysia) saya bisik-bisik ke Menteri PUPR saat itu 'Pak ini kantor atau kandang? Saya nggak tau sudah berapa puluh tahun bangunan ini nggak pernah disentuh apapun," kata Jokowi mengawali sambutannya pada peresmian PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (21/12/2016).
Melihat kondisi PLBN Entikong yang pada saat itu jauh dari kata layak, Jokowi meminta untuk mempercantik perbatasan dengan merombak bangunan lama. "Saya sampaikan 'kalau dibandingkan dengan negara sebelah banyak bagus di sana atau di sini? Bagus di sana pak," kata Jokowi menirukan percakapannya dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dua tahun silam. "Saya perintahkan ini segera diruntuhkan bangunan ini. Saya beri waktu dua tahun, saya minta lebih baik dari yang di sana (Malaysia)," lanjut Jokowi.
Equity World