Posted by PT. Equityworld Futures on Selasa, 13 Desember 2016
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan akan memberi perhatian mengenai persatuan di Jakarta. Hal ini disampaikan pada umat Kristen di Rawamangun, Jakarta Timur.
Anies juga berjanji tidak hanya akan menjaga kedamaian dan kesejukan di Jakarta. Ia berjanji akan mempersatukan kesejahteraan warga Jakarta. "Ke depan tidak cukup dengan persatuan konseptual.Kita juga akan membuat satu persatuan Yaitu satu kesejahteraan. Satu kemakmuran. Ini yang belum muncul. Kami akan memperjuangkan," katanya.
"Republik ini tidak dirancang melindungi minoritas dan tidak juga melindungi mayoritas. Republik ini akan melindungi semua golongan," ujar Anies di Kantor Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Jakarta, Jalan Kayu Jati, Rwamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2016).
"Minoritas dan mayoritas hanyalah ukuran. Tapi golongan adalah semua orang yang ada di Indonesia," katanya. Anies mencontohkan bahwa kebhinekaan sudah dicontohkan oleh pendahulu bangsa. Ia mengatakan penggunaan bahasa Indonesia adalah sebagai cara mempersatukan bangsa.
"Kita tahu golongan yang paling banyak dulu siapa, Jawa kan. Tapi bahasa yang dipilih malah bahasa dari kepulauan Melayu yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia. Bahasa itulah yang menyatukan bangsa. Namun menjadi Indonesia tidaklah menghilangkan identitas kesukuan," ucapnya.
Datangi KPK, Arif Wibowo Diminta Tunggu Jadwal Pemeriksaan Kasus e-KTP | Equityworld Futures
Anggota Komisi II DPR RI Arif Wibowo datang ke KPK terkait panggilan KPK dalam kasus korupsi proyek e-KTP. Tapi penyidik memutuskan tidak memeriksa Arif yang datang di luar jadwal pemanggilan.
"Hari ini boleh pulang, menunggu surat pemberitahuan secara langsung. Tergantung dari sana. Saya diberitakan mangkir, saya enggak mangkir orang saya enggak tahu ada pemeriksaan. Jadi saya datang ke sini tidak diperiksa," tegas Arif.
"Saya datang mau konfirmasi kemarin saya datang bukan karena saya tidak mau datang. Tapi karena saya tidak memiliki informasinya mengenai pemeriksaan hari itu," jelas Arif di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2016). Arif mengaku mendapat surat panggilan untuk pemeriksaan tanggal 9 Desember. Namun karena sakit, Arif tidak dapat memenuhi panggilan.
"Dipanggil lagi tanggal 13 (Desember) kemarin tapi suratnya dateng di kantor itu siang. Ya mungkin karena soal teknis. Saya enggak tahu ada panggilan. Ya saya tahu (ada panggilan) malam," imbuhnya. Setelah 2 jam bertemu pihak KPK, Arif mengaku tidak jadi diminta keterangan pada hari ini. Politikus PDI Perjuangan itu menyebut pemeriksaan dirinya akan dijadwal ulang.
Motif Penikaman 8 Orang di Bandung Belum Diketahui, Kapolrestabes: Pelaku Melantur | Equityworld Futures
Polrestabes Bandung masih terus mendalami kasus penikaman massal yang dilakukan Muhammad Aziz Ghozali (19) di Jalan Baturengat, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Selasa (13/12/2016). Hingga saat ini belum diketahui apa motifnya. Pelaku masih melantur saat dimintai keterangan.
Aziz tiba-tiba mengamuk dan menusuk para korban di jembatan tol, Jalan Baturengat, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Selasa (13/12) kemarin, sekitar pukul 17.00 WIB. Salah seorang korban, AOS (64), tewas bersimbah darah dengan dua luka tusakan di bagian dada. Para korban lainnya yang selamat saat ini masih dirawat di rumah sakit. Korban luka yaitu AY, TS, AN, AS, AM, DN, dan IR, menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Avisena, Rumah Sakit Rajawali, dan Rumah sakit Sumber Waras.
"Kita lihat perkembangannya. Kalau sehat bisa diperiksa, tidak perlu (dites psikologinya). Tapi kalau perlu, baru (dilakukan)," ujar Kapolrestabes Bandung baru Kombes Pol Hendro Purnomo, di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (14/12/2016).
Hingga saat ini, Kapolrestabes mengaku masih belum bisa mengorek informasi banyak dari pelaku. Saat ini pelaku yang masih dirawat di RS Sartika Asih. Pelaku babak belur dihajar massa. "Motif belum diketahui. Apakah mabuk, gila atau tindak pidana akan didalami. Saya ketemu dengan pelaku jawabannya ngelantur. Kalau sudah sehat akan diminta keterangan," terangnya.