Mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, tidak bisa memilih saat Pemilihan Gubernur Banten pada bulan Februari 2017 mendatang. Hal ini disebabkan hak politiknya telah dicabut menyusul kasus korupsi sengketa Pilkada Lebak yang menimpa dirinya. KPU Kota Tangerang sudah memberikan sosialisasi terkait Pemilihan Gubernur Banten di Lapas Wanita, tempat Ratu Atut menghabiskan masa tahanannya.
"Terakhir kita dikonfirmasi, semula nama Bu Atut terdata di Serang, lalu dia kena cekal, dicabut hak pilihnya sesuai putusan persidangan," ujar Sanusi Pane, Kamis (22/12/2016). Selain itu, Mahkamah Agung (MA) juga menyatakan Ratu Atut Chosiyah dicabut hak politiknya. Hal itu ditetapkan dalam putusan bernomor 285 K/Pid.Sus/2015 Tahun 2015.
Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi Pane, mengatakan, hal ini harus dilakukan untuk memberitahu bila warga binaan yang menjadi penghuni lapas mempunyai hak yang sama untuk menyoblos, terkecuali bagi mereka yang memang hak politiknya dicabut pengadilan. Menurut Sanusi Pane, setelah dicabut hak politiknya, nama Ratu Atut tidak masuk DPT, baik di Kota Tangerang maupun Serang.
Peringati Hari Ibu, Andika Istimewakan Ibu-Ibu Saat Kampanye | Equityworld Futures
Ada yang berbeda dari sikap dan sambutan calon wakil gubernur (cawagub) Banten nomor urut 1, Andika Hazrumy saat berkampanye di Kecamatan Anyar dan Mancak, Kabupaten Serang, Kamis (22/12). Cawagub yang mendampingi calon gubernur Wahidin Halim (WH) ini terkesan mengistimewakan para ibu-ibu yang hadir.
Seorang ibu berusia senja dari Kecamatan Anyar, Maimunah mengaku sudah lama tidak bertemu dengan mantan gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.."Saya kangen sama Ibu Atut. Beliau sangat ramah terhadap warga, sama persis dengan Andika. Saya titip salam untuk Ibu Atut," katanya.
Ia menilai, saat menjadi gubernur, Atut merupakan sosok pemimpin yang perhatian dan penuh kasih sayang terhadap masyarakat. "Sentuhan kasih sayang Ibu Atut membuat kami bahagia. Jalan di sini bagus itu ya karena bantuan Ibu Atut. Keluhan kami langsung didengar. Semoga Andika juga punya kepedulian sama jika memimpin Banten," ujarnya.
Usai berpidato, Andika kemudian menyempatkan bersalaman dengan banyak ibu-ibu. Ia pun tidak lupa untuk berfoto bersama dengan penuh kegembiraan. Bahkan momen tersebut seakan membuat iri kalangan bapak-bapak.
Andika tampak banyak menyanjung, bercanda, dan bercengkrama dengan para ibu-ibu. Bahkan secara gamblang, Andika mengaku kampanye dan hadir untuk kaum ibu. Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember. "Andika datang khusus buat ibu-ibu. Buat berbagi curhat, berbagi kebahagiaan. Ibu-ibu yang sehat yang senang. Untuk bapak-bapak dimaklum karena hari ini kan Hari Ibu," kata Andika mengawali sambutan di Kecamatan Anyar.
Andika juga menanyakan perihal kesehatan, kondisi keluarga dan jumlah anak kepada beberapa ibu-ibu. Bahkan putra mantan gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini meminta pelawak Doyok yang mendampinginya untuk menghibur ibu-ibu.
Saat Doyok melawak, para ibu-ibu tertawa terpingkal-pingkal. Apalagi saat Doyok mengaku bernama asli Aliando. Namun Andika menyahut bahwa masih ada nama panjang, yakni Aliandoyok. "Semoga Ibu-ibu senang dan terhibur oleh mas Doyok. Semoga ibu-ibu bahagia dan selalu sehat. Sebagai anak, Andika minta doa semoga diberikan kelancaran dalam proses pemilihan kepala daerah Provinsi Banten," kata Andika seraya diamini warga yang hadir.
Andika mengaku sangat menghargai dan hormat kepada para ibu yang telah berjuang di tengah keluarga. Apalagi, kata Andika, Nabi Muhammad SAW memuliakan para ibu tiga derajat daripada seorang bapak. "Para bapak-bapak jangan iri. Allah dan Rasulullah sangat menghargai wanita dan para ibu. Untuk para pemuda dan anak, juga harus berbakti dan menyayangi ibu kita. Mereka telah berjuang untuk kita dari buaian hingga besar seperti sekarang. Dan ingatlah bahwa surga ada di bawah telapak kaki ibu, dengan arti dari restu dan doa ibu," tuturnya.
Tanpa diduga pada momen itu juga seorang ibu berusia senja mengaku sangat mengenal dan kangen dengan ibunda Andika, Ratu Atut Chosiyah. Bahkan ia sempat memeluk dan menangis di pundak Andika.
Andika mengaku Hari Ibu selalu menjadi momen yang mengharukan dalam hidupnya. Bahkan sebelum memulai kampanye, Andika sempat meminta izin dan doa Atut. Sempat pula mencuci kaki ibunya tersebut. "Bunda dalam keadaan sehat. Beliau menitipkan salam untuk masyarakat Banten dan meminta saya untuk meneruskan pengabdian dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Ratu Atut Digarap KPK Terkait Dugaan Mengatur Pemenang Lelang Alkes | Equityworld Futures
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggarap mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Atut akan diperiksa sebagai tersangka korupsi proyek alat kesehatan di Dinas Kesehatan Banten tahun anggaran 2011-2013.
Selain itu, dia tak hanya dijerat kasus alkes. Sebelumnya telah divonis empat tahun penjara karena menyuap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Mahkamah Agung memperberat hukuman Atut menjadi tujuh tahun penjara.
Sebagaimana diketahui, dalam kasus ini, Atut bersama adiknya Tubagus Chaeri Wardana ditetapkan sebagai tersangka pada 2014. Wawan sudah divonis bersalah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Serang, Banten. Sedangkan Atut baru beberapa kali diperiksa komisi antikorupsi.
"Betul, ada agenda pemeriksaan RAC . Beliau diperiksa sebagai tersangka, hari ini, Jumat (23/12/2016)," kata juru Bicara KPK Febri Diansyah dihubungi Netralnews.com.
Atut diduga mengatur pemenang lelang alkes dan menerima sejumlah uang dari perusahaan yang dimenangkannya. Sedangkan Wawan, pemilik PT Bali Pasifik Pragama sebagai perusahaan pemenang lelang diduga menggelembungkan anggaran proyek tersebut.
Equityworld Futures