Posted by PT. Equityworld Futures on Rabu, 30 November 2016
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F Moeloek mengatakan pemerintah membahas penanganan kesehatan dalam mengantisipasi demo pada 2 Desember 2016. Rapat koordinasi khusus ini dilakukan untut memastikan pemerintah siap di lapangan saat aksi berlangsung.
"Jadi kita menyamakan posisi," ujarnya. Menteri Nila Moeloek mengatakan pihaknya lebih mengkoordinasikan pelayanan medis dalam mengantisipasi kebutuhan penanganan kesehatan saat demo terjadi pada 2 Desember 2016. Setelah berdemonstrasi menuntut penegakan hukum dalam kasus penistaan agama pada 4 November, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) mengumumkan rencana menggelar unjuk rasa pada 2 Desember 2016 untuk menuntut penahanan gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kementerian Kesehatan tentu harus siap dalam membantu mereka dalam artian ambulans, tenaga kesehatan, rumah sakit," kata Menkes Nila di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Jakarta, Rabu (30/11).
Rapat koordinasi khusus tingkat menteri di Kemenkopolhukam itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Jaksa Agung Prasetyo. Dalam rapat itu, Menkes mengatakan pihaknya mendapat informasi dari pihak kepolisian terkait titik-titik rawan demo yang harus lebih diperhatikan untuk mengantisipasi penanganan kesehatan.
Menkes Siapkan 53 Ambulans di 31 Titik saat Aksi 212 | Equity World
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan pihaknya akan menyiapkan berbagai hal untuk mengawal rencana aksi pada Jumat (2/12/2016) mendatang. "Kami siapkan 53 ambulans di 31 titik. Ada satu dokter dan dua perawat di setiap ambulans.
"Polisi juga nanti kami minta untuk bekerja sama, untuk mengetahui mana saja titik-titik rawan agar kami bisa taruh ambulans di situ," tuturnya. Nila juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memperlancar jaringan komunikasi di lokasi aksi, agar penanganan kesehatan lebih mudah dilakukan.
Rumah sakit di seluruh Jakarta juga stand by," jelas Nila saat ditemui di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (30/11/2016) Dia menjelaskan, hal itu akan sangat penting dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Panglima TNI, Kapolri dan Sejumlah Menteri Rapat Jelang Aksi 212 | Equity World
Panglima TNI Jenderal Gatot NUrmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian beserta sejumlah Menteri Kabinet Kerja menggelar rapat koordinasi khusus (Rakorsus) di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta.
"Itu sudah diatur oleh dinas kesehatam DKI Jakarta. Kita juga bikin grup untuk mempermudah koordinasi," kata dia. Selain keamanan dan kesehatan, antisipasi juga dilakukan dari sisi telekomunikasi. "Dari sisi telekomunikasi juga kami juga minta jaringan disiapkan agar kami mudah berkomunikasi," tukas Nila.
Sejumlah menteri yang hadir dalam rapat terkait aksi 2 Desember 2016 antara lain, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, serta Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara. Menko Polhukam Wiranto sedang mengikuti acara penganugerahan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Hotel Grand Sahid, Jakarta.
Rapat berlangsung sekira 90 menit sejak dimulai dari pukul 08.00 WIB pagi tadi. Usai rapat, Menkes Nila member keterangan kepada wartawam. "Jadi tadi dapat koordinasi soal aksi unjuk rasa 2 Desember. Kemenkes tentu harus siap dalam membantu mereka dalam artean ambulans tenaga kesehatan, rumah sakit kemudian polisi juga memberitahu titik-titik rawan.
Jadi kita menyamakan posisi," kata Nila di Kemenko Polhukam, Rabu (30/11/2016). Nila sendiri ditugaskan melakukan antisipasi dari sisi medis, di antaranya 53 ambulans di 31 titik, satu dokter dan dua perawat di setiap ambulan. Tak hanya itu, rumah sakit di seluruh Jakarta juga diimbau siap sedia.