Posted by PT. Equityworld Futures on Selasa, 29 November 2016
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan banyak 'ustaz online' yang bertebaran di dunia maya dan berpotensi melakukan provokasi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut sifat provokatif dan tidak beradab bukanlah sifat seorang ustaz.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menceritakan saat ini banyak 'ustaz online' yang bertebaran di dunia maya. "Sekarang ini berbahaya ustaz-ustaz sosmed. Tidak kuliah. Enggak perlu kuliah, yang penting buka internet, dengan menyadur ayat Al-Quran, adinda, kakanda," kata Gatot Nurmantyo.
Gatot mengatakan, saat ini ponsel pintar dan gadget telah menjadi teman curhat kalangan anak muda. Menurut Gatot, saat ini, masyarakat tidak kurang dari 18 jam bergantung pada gadget. Mantan KSAD ini juga mengatakan banyak oknum ustaz online tersebut tanpa belajar ilmu agama namun mudah berfatwa. Oknum tersebut, kata Gatot, berpotensi memprovokasi masyarakat.
"Kalau ada yang mengatasnamakan diri sebagai diri sebagai ustaz tapi tidak beradab dan provokatif pasti bukan sifat ustad atau ulama," ujar Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis saat berbincang dengan detikcom, Rabu (30/11/2016).
Menurutnya, masyarakat harus berhati-hati dalam menyerap setiap informasi yang disebarkan melalui media sosial. Apalagi jika itu terkait ilmu pengetahuan.
Tidak hanya itu, warga diminta untuk jeli melihat siapa yang menyebarkan dakwah melalui media sosial. "Kalau sudah jelas pemberi pesan lalu teliti guru dan mazhabnya. Maka menyeleksi ilmu ini tentang kesesuaiannya dengan masalah yang terjadi," ujar Cholil.
Satu Rumah Terbakar di Penggilingan Jaktim, 13 Mobil Damkar Dikerahkan | Equity World
Satu unit rumah terbakar di Penggilingan, Jakarta Timur. Petugas pemadam kebakaran mengerahkan 13 unit mobil ke lokasi. "Informasi yang kita terima, yang terbakar adalah rumah tinggal yang dijadikan warung. Beruntung perambatan api dapat dilokalisir. Saat ini sedang dalam proses pendinginan," tutur Ade. Belum diketahui penyebab utama timbulnya api. Ade mengatakan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut.
"Betul terjadi kebakaran di Kompleks Aneka Elok Blok G1 Nomor 1, Penggilingan, Jaktim. Kita mengerahkan 13 unit mobil pemadam ke lokasi," kata Petugas Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Ade Kusumagiri ketika dikonfirmasi, Selasa (29/11/2016).
Ade mengatakan, petugas menerima informasi kebakaran pada pukul 19.25 WIB. Berdasarkan informasi yang masuk, saat ini api sudah berhasil dipadamkan.
Beredar Surat Arahan Presiden Jokowi Soal Kunjungan Kerja Pejabat | Equity World
Presiden Joko Widodo meminta pejabat di lingkungan istana agar tak berlebihan saat melakukan kunjungan kerja. Itu pun, sebaiknya hanya melakukan kunjungan yang penting-penting saja.
Bersama ini dengan hormat kami sampaikan bahwa Presiden dalam sidang Kabinet paripurna tanggal 2 November 2016, memberikan arahan kepada Menteri atau pejabat sebagai berikut:
1. Tidak menerima pihak-pihak yang memperkenalkan diri sebagai saudara, keluarga, atau teman dari Presiden atau mengatasnamakan Presiden, kecuali Presiden sendiri yang menyampaikan pesan kepada Menteri atau pejabat yang bersangkutan.
2. Menteri atau pejabat harus selektif dalam melakukan kunjungan kerja atau perjalanan dinas ke luar negeri dan fokus pada hal-hal yang penting, tidak membeli barang-barang mewah di negara yang dikunjungi, dan jangan terlalu banyak membawa rombongan
3. Menteri atau pejabat yang melakukan kunjungan kerja atau perjalanan dinas ke daerah tidak perlu disambut secara berlebihan yang dapat membebani pejabat di daerah yang dikunjungi.
4. Menteri atau pejabat yang melaksanakan tugas atau kunjungan kerja tidak menggunakan patroli pengawalan yang panjang dan sirine yang berlebihan, yang dapat mengganggu masyarakat pengguna lalu lintas lainnya.
5. Menyampaikan kepada pasangan (istri/suami) untuk tidak menerima pemberian/cindera mata dari pejabat atau pihak-pihak di negara/daerah yang dikunjungi untuk menghindari potensi persoalan gratifikasi dan tidak membebani pejabat di negara/daerah yang dikunjungi.
Arahan Presiden tersebut agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dan atas perhatiannya, kami sampaikan terima kasih.
Surat tertanggal 29 November 2016 tersebut beredar di kalangan wartawan. Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat dikonfirmasi tak membenarkan ataupun membantah adanya surat tersebut. "Waduh sudah sampai ke media," kata Parmono saat dikonfirmasi detikcom, Senin (29/11/2016).
Isi surat di antaranya jika pejabat pusat melakukan kunjungan ke luar negeri atau daerah, maka tidak perlu mengajak rombongan yang terlalu banyak. Berikut isi surat yang ditandatangani Pramono Anung tersebut tersebut selengkapnya: