Posted by PT. Equityworld Futures on Senin, 05 Desember 2016
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, membela sang kiper yakni Loris Karius dari kritikan Jamie Carragher (legenda Liverpool). Klopp menilai sebagai seorang pesepakbola, sebuah kritikan adalah hal yang biasa.
Saat itu di masa injury time, Karius gagal menangkap dengan sempurna tembakan Steve Cook yang dilepaskan dari luar kotak penalti. Akibatnya, si kulit bulat berhasil disambar bek Bournemouth, Nathan Ake.
“Saya tidak peduli (dengan komentar yang dikeluarkan Carragher). Jika Anda membuat kesalahan, Anda akan mendapat kritik. Hal itulah yang terjadi dalam hidup ini. Saya yakin banyak orang yang mengkritik Jamie Carragher saat masih aktif sebagai pemain. Jika tak ada alasan, saya yakin orang-orang takkan melancarkan kritik,” ujar Klopp mengutip dari Sportsmole, Senin (5/12/2016).
Karena itu Klopp berpendapat, sewaktu Carragher aktif menjadi pesepakbola, Carra –sapaan akrab Carragher– juga sering membuat blunder dan kemudian mendapat kritikan. Sebelumnya, Carra mengatakan Karius belum siap membela Liverpool yang bermain di kompetisi seketat Liga Inggris.
Semenjak didatangkan dari Mainz pada bursa transfer musim panas 2016, Karius belum mampu menunjukkan kelasnya sebagai salah satu penjaga gawang yang bermain untuk klub besar Inggris. Dari sembilan penampilan, gawang kiper berpaspor Jerman kemasukan 10 gol!
Di laga terbaru yang dilakoni Liverpool kontra Bournemouth, gawang Karius kemasukan empat kali! Gol keempat yang dicetak The Cherries –julukan Bournemouth– membuat Karius mendapat kritikan.
Klopp Akui Kekalahan Dari Bournemouth Telah Pengaruhi Mental Liverpool | PT Equityworld
Sempat unggul dua gol, Liverpool malah kalah dari tim yang relatif kurang diunggulkan Bournemouth. Juergen Klopp mengakui hasil negatif itu telah memengaruhi mental para pemainnya. Dalam lawatan ke markas Bournemouth di Vitality Stadium, Minggu (4/12/2016) malam WIB, Liverpool menuai kekelahan 3-4. Padahal, mereka sempat unggul dua gol lebih dulu di babak pertama.
Memasuki babak kedua, Liverpool kebobolan satu gol. Namun Liverpool mampu menambah satu gol lagi hingga kedudukan 3-1. Setelah itu, permainan Liverpool malah mengendur. Liverpool pun kebobolan dua gol cepat plus satu gol lagi dari Nathan Ake pada injury time. Liverpool kandas di akhir pertunjukkan.
Dalam laga itu, Liverpool dominan dalam ball possession dengan perbandingan persentase 60:40. Namun, Liverpool miskin dalam penyelesaikan akhir dengan cuma tiga tembakan yang on goal dari 10 percobaan. Sementara, Bournemouth mampu membuat delapan tembakan tepat sasaran dari 12 attempt.
Tanpa raihan poin itu, Liverpool melorot ke urutan ketiga pada papan klasemen sementara liga. The Reds mengoleksi nilai 30 dari 14 pertandingan, terpaut empat poin dari Chelsea yang ada di puncak. "Kami menguasai pertandingan tapi ternyata Bournemouth siap dengan suguhan kami. Laga itu seperti kisah yang asyik, tapi sayangnya kami berada pada pihak yang salah," kata Klopp seperti dikutip Daily Star.
"Sebelum ini kami berada pada kondisi 100 persen, tapi kini 99 persen. Jangan sampai berlarut-larut, kami akan segera siap untuk menjadi 100 persen lagi. Tak ada masalah attitude dan karakter dalam tim kami kok. Tak seorang pun terlahir sebagai juara, tidak dalam dua atau tiga bulan pertama, itu yang harus dipelajari.
"Tahun lalu kami menuai banyak sekali kritikan dan kami mengontrol sebuah perubahan serta mencoba untuk memperbaiki tim ini. Hal-hal seperti ini memang bisa saja terjadi kapanpun. Memang tak menyenangkan dan rasanya menjadi buruk. Tapi kalau paham soal kehidupan, hal seperti ini memang wajar terjadi," ucap dia.
Klopp: Liverpool Harus Belajar dari Kekalahan Menyakitkan Ini | PT Equityworld
Pelatih Juergen Klopp berharap anak didiknya di Liverpool belajar dari kekalahan 3-4 dari tuan rumahBournemouth pada pekan ke-14 Liga Inggris 2016-2017, semalam. Saat pertandingan di Stadion Vitality tersebut baru berjalan 22 menit, Liverpool sudah unggul dua gol.
Si Merah terpaku di urutan ketiga dengan 30 poin dari 14 pertandingan. Skuad Juergen Klopp ini tertinggal empat poin di belakang Chelsea (34), yang bertengger di posisi teratas. Arsenal (31) di urutan kedua. Bournemouth (18) memperbaiki peringkatnya dengan naik ke posisi ke-10. Jelas, Klopp sangat kecewa atas kegagalan timnya mempertahankan keunggulan. Menurut dia, timnya seharusnya mencetak lebih banyak gol lagi, tetapi kenyataannya mereka tidak.
"Ritme dan alur permainan kami bagus, tetapi kami berhenti bermain sepak bola," katanya. "Di sisi lain, Bournemouth bangkit. Mereka tidak putus asa meski tertinggal 1-3. Mereka tahu mereka dalam momen bagus. Setelah skore 3-3, Eddie Howe on fire dan mereka ngotot ingin menang dan kami membuka jalan bagi mereka," tutur Klopp. Meski demikian, pelatih asal Jerman ini mengakui Bournemouthpantas mendapatkan tiga poin.
"Adalah kesalahan kami membiarkan mereka bangkit. Tapi, Bournemouth pantas menang," ucapnya. "Rasanya tidak menyenangkan saat ini, tetapi terkadang kami membutuhkan hal seperti ini. Tidak ada jalan tanpa kerikil dan batu," tambah Klopp.
Sadio Mane mencetak gol pembuka dan dua menit kemudian Divock Origi menggandakan keunggulan The Reds. Menit ke-56, Callum Wilson memperkecil ketinggalanBournemouth lewat titik penalti. Emre Can membuat Liverpoolkembali unggul dengan selisih dua gol, 3-1, menit ke-64.
Namun, Bournemouth menyamakan skor menjadi 3-3 setelah mereka memborong dua gol hanya dalam tempo tiga menit, melalui Ryan Fraser pada menit ke-76 dan Steve Cook (79). Saat pertandingan hampir berakhir, Nathan Ake, yang dipinjamBournemouth dari Chelsea, memastikan kemenangan skuad Eddie Howe atas Liverpool. Kekalahan ini membuat Liverpool gagal merebut kembali posisi kedua di klasemen sementara dari Arsenal.