Pemerintah akan menjaga harga BBM bersubsidi tetap stabil | PT Equityworld Futures Samarinda
Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar mengatakan, Pertamina siap menerima penugasan dari pemerintah dalam situasi apapun. Termasuk jika hingga 30 Juni 2017 nanti tidak ada perubahan harga BBM penugasan.
Menurut Iskandar, pemerintah saat ini masih melihat makro ekonomi dengan harga-harga bahan pokok seperti beras masih cukup tinggi. Jika harga BBM dinaikkan, maka inflasi akan melonjak.
"Kalau nanti sempet turun sampai 40 dollar AS per barel lagi ya, jangan sampai diturunkan, karena itu sebagai kompensasi yang setengah tahun itu minus. Itu memang kesepakatan," kata Iskandar.
Namun, agar Pertamina tidak menanggung defisit, Iskandar meminta pemerintah agar tidak menurunkan harga BBM ketika harga minyak turun. Sehingga ada surplus dari penjualan BBM penugasan yang bisa dipakai Pertamina untuk menutup defisit yang ditanggung selama ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan, hingga Juni 2017 harga premium, solar dan minyak tanah yang disubsidi pemerintah tidak akan naik.
Tiga jenis BBM tersebut kata Jonan, masih bisa ditahan harganya pada posisi Rp 5.150 per liter. Sementara harga solar subsidi dan premium penugasan di luar Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) berada di kisaran Rp 6.450 per liter.
Menurut Mantan Menteri Perhubungan ini, meski harga minyak dunia fluktuatif, namun pemerintah tetap akan menjaga harga BBM bersubsidi tetap stabil.
Keputusan Pemerintah Tak Naikkan Harga BBM untuk Jaga Stabilitas | PT Equityworld Futures Samarinda
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, keputusan tidak mengubah harga BBM untuk tiga bulan ke depan berdasarkan pertimbangan berbagai aspek. Di antaranya, politik, sosial dan ekonomi. Keputusan tidak menaikkan harga BBM tersebut untuk menjaga stabilitas.
"Selain melihat aspek perekonomian bangsa, kami juga melihat aspek sosial politik. Jadi semua dilihat," kata Wiratmaja, di Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Pemerintah menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis Premium, solar bersubsidi, dan minyak tanah tidak berubah untuk periode tiga bulan ke depan atau pada April hingga Juni 2017.
"Kalau kita lihat, memang selama ini tidak menaikkan harga. Formula sekarang sudah di atas harga ditetapkan," ungkapnya.
Harga keekonomian solar subsidi dan Premium penugasan memang sudah di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Hal itu terjadi karena kenaikan harga minyak dunia. Namun, saat ini tren harga minyak kembali turun sehingga ada kemungkinan harga keekonomian BBM juga ikut turun.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah tidak mengubah harga Premium, solar, dan minyak tanah pada periode Januari-Maret 2017. Untuk periode selanjutnya, pemerintah juga tidak mengubahnya.
Dengan adanya efisiensi membuat harga tiga jenis BBM tersebut masih bisa dipertahankan pada Rp 5.150 per liter untuk solar subsidi dan Premium penugasan di luar wilayah Jawa, Madura, dan Bali Rp 6.450 per liter.
"Harga BBM yang dikendalikan pemerintah seperti Premium dengan RON 88 dan Biosolar dan Kerosen. Itu diusahakan April sampai Juni tidak akan naik," kata Jonan, di Jakarta, Jumat (24/3/2017).