Pertemuan antara negara-negara produsen minyak (OPEC) | Equity world
Michael Cohen, Kepala Riset Pasar Energi di Barclays mengatakan, investor tengah mencari rencana OPEC memangkas produksi lebih dalam. "Ketika hal tersebut tidak ada, ini terjadi pada pasar. Tapi, kami tetap berekspektasi harga minyak akan naik dalam beberapa bulan mendatang seiring dengan penurunan cadangan minyak," kata dia pada CNBC.Khalid Al-Falih, Menteri Energi setelah pertemuan mengatakan, pemangkasan minyak di level yang saham selama 9 bulan cukup aman dilakukan negara-negara OPEC dan pengasil minyak lainnya.Dalam konferensi pers, Al-Falih mengatakan, mereka tidak bergantung pada pergerakan market harian.
Seorang sumber mengatakan pada Dow Jones, OPEC juga mempertimbangkan melanjutkan pemangkasan produksi sampai Juni 2018 jika dibutuhkan.Pertemuan antara negara-negara produsen minyak (OPEC) dengan 11 negara produsen minyak lain di Wina pada Kamis (25/5/2017) dinilai mengecewakan. Akibatnya, harga minyak turun hampir 5 persen pada Kamis.Rapat tersebut memutuskan memperpanjang program pemangkasan produksi minyak 9 bulan sampai Maret 2018. Tapi, keputusan ini mengecewakan pihak yang masih mengingingkan pemangkasan lebih dalam.
Pada Kamis, harga minyak Brent tenggelam 2,52 dollar AS per barel atau turun 4,7 persen menjadi 51,46 dollar AS per barel di pasar berjangka untuk pengiriman Juli. Sedangkan minyak AS jenis West Texas Intermediate mengakhiri perdagangan dengan penurunan 2,46 dollar AS atau 4,8 persen menjadi 48,9 dollar AS per barel.OPEC dan negara penghasil minyak besar lainnya seperti Rusia sejak Januari hingga Juni nanti memangkas produksi minyak 1,8 juta barel per barel. Namun, upaya ini pun masih belum bisa mengurangi berlimpahnya pasokan minyak global, apalagi AS tetap menggenjot produksinya.
Pertemuan OPEC Kecewakan Sebagian Investor, WTI Lanjut Melemah | Equity world
Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa tidak ada banyak kekhawatiran terhadap penurunan harga minyak mentah, dan melihat memperkirakan minyak mentah akan mencapai level US$55 sampai US$60 per barel tahun ini.Ebele Kemery, kepala investasi energi JPMorgan, menngatakan perpanjangan kesepakatan selama sembilan bulan sudah diperkirakan pasar, sehingga investor perlu tahu apa strategi OPEC setelahnya."Untuk mendapatkan stabilitas harga, kita perlu tahu apa langkah terakhirnya. Tanpa pesan yang jelas seputar strategi, volatilitas pasar akan berlanjut,” kata Kemery kepada Bloomberg.
Harga minyak mentah begerak melemah hari ini, Jumat (26/5/2017), setelah hasil pertemuan OPEC di Wina membuat beberapa investor kecewa.Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli terpantau turun 0,05 poin atau 0,10% ke level US$48,85 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 07.52 WIB. Kemarin, WTI anjlok 4,8% ke level US$48,90 per barel.Di waktu yang sama, minyak Brent untuk pengiriman Juli melemah 0,08% atau 0,04 poin ke posisi US$51,42 per barel di ICE Futures Exchange, London, setelah kemarin ditutup melemah US$2,50 ke posisi US$51,46 per barel.
Seperti dilansir Bloomberg, Arab Saudi dan sekutunya mencapai sebuah kesepakatan untuk memperpanjang pengurangan produksi selama sembilan bulan ke depan hingga Maret 2018, namun tidak membeli rincian atau mengatakan apa yang akan terjadi setelahnya."Arab Saudi telah mencoba untuk membuat wajah bahagia mengenai hal ini," kata John Kilduff, partner di Again Capital, seperti dikutip Bloomberg."Namun, hanya ini yang dapat mereka lakukan, dan hal tersebut mengecewakan pasar," lanjutnya.Pada sebuah konferensi pers di Wina, Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan bahwa dia berharap produsen shale di AS agar mengurangi laju pertumbuhan output.
Keputusan OPEC Bikin Harga Minyak Dunia Anjlok | Equity world
OPEC dan beberapa produsen minyak Non-OPEC bersama-sama memangkas produksi 1,8 juta barel per hari dari awal 2017 sampai 1 Juli 2017, untuk menyeimbangkan pasar minyak dari kelebihan produksi.Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, jatuh 2,46 dolar AS menjadi menetap di 48,90 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, turun 2,50 dolar AS menjadi ditutup pada 51,46 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak dunia turun tajam pada Kamis (25/5) atau Jumat (26/5) pagi WIB, karena investor kecewa dengan keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang hanya memperpanjang pengurangan produksi selama sembilan bulan.Negara-negara OPEC dan Non-OPEC pada Kamis (25/5) memutuskan untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak bersama selama sembilan bulan, guna menyeimbangkan pasar minyak global setelah pertemuan tingkat menteri di Wina, Austria.
Tidak mengherankan bahwa OPEC dan sekutunya membuat keputusan tersebut, karena rencana perpanjangan pemangkasan produksi telah direkomendasikan oleh beberapa produsen minyak utama sebelum pertemuan 25 Mei.Harga minyak sempat terpukul setelah keputusan tersebut, karena para pedagang semula berspekulasi bahwa kartel tersebut mungkin akan membuat pemotongan produksi yang lebih dalam atau bahkan mempertahankan kesepakatan di tempat itu selama satu tahun lagi.
Equity world