Begitu disampaikan Ketua KPK, Agus Raharjo kepada wartawan usai acara sunatan massal bagi 78 anak-anak asal Jabodetabek di kantornya, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/12).
Acara sunatan massal yamg digelar sejak pagi tadi itu ditangani oleh 10 dokter yang menggunakan metode laser. Usai disunat anak-anak tersebut mendapatkan bingkisan dari KPK.
"Sunatan massal ini dilakukan sebagai upaya agar anak-anak tahu peran KPk. Sekaligus memberi tahu juga kepada masyarakat bahwa KPK bukanlah tempat menyeramkan," kata Agus.
KPK Mau Tingkatkan Kinerja Hingga 100 Persen Di 2017 | PT Equityworld
Menurut Agus, target itu disepakati berdasarkan hasil evaluasi terhadap kinerja KPK pada 2016 ini. Tak hanya soal kinerja, lembaga antirasuah itu kata Agus juga akan mengeluarkan beberapa kebijakan baru. "600 orang itu ada di bagian penyelidikan dan penyidikan," demikian Agus.
"Pimpinan akan mengeluarkan kebijakan umum yang harus diikuti oleh teman-teman di deputi pencegahan, penindakan dan deputi yang lain. Jadi kami targetkan Insya Allah tahun 2017 itu kinerjanya bisa di-double 100 persen lah dibanding tahun 2016," kata Agus kepada wartawan di kantornya, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/12)
Dalam upaya mencapai target itu, KPK beber Agus telah merekrut sekitar 600 orang pegawai baru mulai dari penyidik programmer, analis hingga keahlian lainnya.
KPK Bakal Kebut Penuntasan Kasus-Kasus Ini Tahun Depan | PT Equityworld
Komisi Pemberantasan Korupsi mengakui masih banyak utang kasus yang belum tuntas. Karenanya komisi antirasywah akan terus menggeber pengusutan kasus itu di 2017 nanti.
"Secara bertahap mulai ada penuntasan," tegasnya. Soal kasus P3SON dengan tersangka Choel, Agus Rahardjo mengaku akan menuntaskannya. "Ya makanya itu akan kami lihat, kami sisir yang sudah cukup alat buktinya segera kami bawa ke pengadilan," paparnya.
Untuk kasus RJ Lino, ujar Agus, masih menunggu perhitungan kerugian negaranya. "Kami masih menunggu itu. Begitu kami menerima perhitungan kerugian negaranya, langsung naik," katanya.
Kasus yang belum tuntas itu antara lain, dugaan korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik di Kementerian Dalam Negeri. Selain itu ada juga dugaan korupsi pengadaan quay container crane yang telah menjerat mantan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino sebagai tersangka.
Kemudian, dugaan korupsi proyek pusat pendidikan pelatihan dan sekolah olah raga nasional Hambalang, Sentul, Jawa Barat yang menjerat Andi Zulkarnain Mallarangeng (Choel). "Oleh karena itu di tahun 2017 harus kami sisir lagi mana yang akan segera harus dinaikkan," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di kantor KPK, Selasa (27/12).
"Itu akan kami selesaikan, kemarin dihitung lebih dari 100 kasus," tambah Agus. Dia mengatakan, kasus-kasus itu akan disisir dan disidik untuk segera dinaikkan ke persidangan.
Menurut dia, memang kadang-kadang KPK harus menunggu instansi lain bekerja, misalnya melakukan perhitungan kerugian negara. Nah, kata Agus, jika perhitungan kerugian negaranya belum ada maka tidak bisa dinaikkan ke pengadilan. "Jadi kami menunggu instansi lain bekerja. Setelah itu ya dinaikkan."
PT Equityworld