Laporan mengenai ponsel yang terbakar memang bukanlah kabar baru sekarang ini. Ada banyak vendor yang mengalaminya, namun yang paling terkenal tentu saja Samsung dan Apple. Perangkat yang fenomenal adalah Galaxy Note 7 yang harus ditarik karena dianggap rawan terbakar dan membahayakan konsumen. Sementara Apple dengan iPhone 6s juga berulang kali mengidap masalah, termasuk laporan terbakar. Berbeda dengan Samsung yang menarik Galaxy Note 7, Apple tak menarik iPhone 6s & 6s Plus. Mungkin karena iPhone 6s yang terbakar tak sesering Note 7.
Dengan syarat yang diajukan, korban memang menandatangani surat itu. Hanya saja, ia tetap mengungkap kejadian itu ke media sosial, termasuk upaya penyogokan yang dilakukan pihak Xiaomi. Pengacara korban mengatakan bahwa klausul tutup mulut dari Xiaomi itu tidak sah, jadi tidak masalah jika korban membocorkan kerahasiaan itu ke publik.
Xiaomi rupanya tak terlepas dari masalah serupa. Bahkan menurut laporan yang dilansir dari QQ, Rabu (28/12/2016), tindakan Xiaomi menanggapi laporan ini sangat mencoreng namanya. Menurut pengakuan korban pengguna Xiaomi Redmi Note 3 Pro yang terbakar di China, Xiaomi telah memaksanya untuk tutup mulut.
Ponsel Xiaomi Redmi Note 3 Pro miliknya ia beli pada 1 Maret 2016 untuk hadiah kepada putrinya. Ponsel ini memang tidak ada masalah saat digunakan berbulan-bulan. Namun tibalah pada 21 Desember, saat dimana Redmi Note 3 Pro tersebut terbakar saat di isi baterainya.
Bagian belakang ponsel terasa terlalu panas, ini membuat putrinya melepas charger tersebut. Namun bukannya mendingin, suhu ponsel itu terus saja meningkat. Padahal, ia menggunakan charger asli untuk mengisi. Ia juga sama sekali tidak menggunakan ponsel tersebut saat di charger.
Kemudian saat korban melaporkan kejadian ini kepada layanan pelanggan, Xiaomi berjanji akan melakukan penyelidikan, juga mengganti perangkat yang terbakar dengan mengembalikan uang korban secara penuh plus uang tambahan sebesar 600 yuan (sekitar Rp 1,2 juta). Namun semua itu hanya bisa di dapat jika si korban mau menandatangani perjanjian kerahasiaan, perjanjian yang membuat korban tidak boleh menyebarkan kejadian ini kepada orang lain di media sosial.
Tanggal Peluncuran Xiaomi Mi 6 Semakin Tak Jelas | PT Equityworld
Kabar yang menyebutkan Xiaomi Mi 6 akan segera di rilis nampaknya masih belum pasti. Xiaomi Mi 6, penerus dari flagship premium Xiaomi Mi 5 dirumorkan akan diluncurkan pada awal 2017. Ada beberapa info yang menyatakan bahwa Mi akan diluncurkan pada bulan Februari, namun ada yang menyebut bahwa smartphone terbaru Xiaomi ini akan meluncur di April.
Info terakhir yang didapat dari situs microblogging Cina, Weibo menyatakan bahwa Mi 6 rencananya akan diluncurkan pada tanggal 14 Februari yang bertepatan dengan hari Valentine. Mengingat keterbatasan unit SoC Snapdragon 835 jika Mi 6 dilepaskan pada bulan Februari, Xiaomi diyakini telah berpikir ulang dan menunda peluncuran ponselnya di bulan Februari.
Adalah pengguna Weibo bernama Kjuma yang memposting sebuah gambar teaser yang menyerupai poster image resmi dan memuat tanggal peluncuran Xiaomi Mi 6. Pada gambar tersebut, terlihat angka 6 yang terpampang dominan di bagian tengah serta tulisan dengan huruf Cina yang menyatakan bahwa Xiaomi akan mengadakan event launching pada musim semi 2017 dengan menyebut tepat tanggal 14 Februari.
Hal ini agak berbeda dengan laporan sebelumnya. Situs GSM Arena menyitir sebuah postingan Weibo yang menyebutkan bahwa event peluncuran Xiaomi Mi 6 yang sebelumnya direncanakan akan diluncurkan pada tanggal 6 Februari diperkirakan akan ditunda hingga April.
Penundaan peluncuran Xiaomi Mi 6 ini diduga terkait dengan Samsung, -yang sebagaimana diketahui merupakan produsen Snapdragon 835-, diperkirakan tidak akan memproduksi chipset unggulan dari Qualcomm tersebut secara tepat waktu. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut juga disarankan untuk mengirimkan Snapdragon 835 SoC dalam jumlah terbatas terkait dengan jumlah produksi Galaxy S8 yang rendah.
Sementara itu, rumor tentang spesifikasi Xiaomi Mi 6 menunjukkan bahwa flagship asal Cina ini akan menampilkan dual-kamera utama dengan bezel tipis. Mi 6 ditengarai juga akan mengusung iftur pengisian daya cepat. Situs Racing Junky malah menyebutkan bahwa para analis teknologi menduga bahwa Xiaomi Mi 6 akan muncul dengan beberapa varian seperti Xaomi Mi 6S, Mi 6E, dan Mi 6P. Belum ada pernyataan resmi dari Xiaomi, jadi Anda mungkin masih akan membaca berbagai rumor lainnya soal Mi 6.
Redmi Meledak, Xiaomi Berusaha Bungkam Korban? | PT Equityworld
Kasus smartphone meledak agaknya bukan cuma milik Samsung. Beberapa bulan lalu, iPhone 6 Plus buatan Apple juga dilaporkan meledak di Amerika Serikat. Kini giliran Xiaomi yang tertimpa nasib naas. Seorang pengguna seri Redmi di China melaporkan ponselnya tiba-tiba meledak saat baterainya diisi ulang.
Kejadian itu sebenarnya sudah berlangsung beberapa hari lalu, yakni pada 21 Desember 2016. Namun media massa baru mengendusnya sekarang karena Xiaomi dikatakan berusaha membungkam korban. Sang korban diminta menandatangani kesepakatan untuk merahasiakan insiden itu alias confidentiality agreement, sebagaimana dilaporkan Gizmochina dan dihimpun KompasTekno, Rabu (28/12/2016).
Ponsel yang meledak itu merupakan hadiah ulang tahun dari seorang ibu untuk anak perempuanya yang tak lain adalah korban. Diterima pada 1 Maret 2016, umur ponsel bisa dibilang tak panjang, yakni cuma sekitar 9 bulan.
Sebagai gantinya, Xiaomi mengganti duit pembelian korban dan menambahkan tunai sebesar 600 yuan alias Rp 1,1 jutaan. Sang korban pun menandatanganinya dengan konsekuensi ia tak boleh melapor ke media massa atau curhat ke media sosial.
Sebab, menurut kesaksiannya, Xiaomi tak mau memberi kompensasi sama sekali jika ia tak menandatangani confidentiality agreement yang diajukan. Beberapa pengacara kemudian menyebut bahwa perjanjian itu tak absah karena klausulanya lemah dan tak tepat. Sang korban pun akhirnya sesumbar hingga sampai ke telinga media massa dan kini diberitakan.
Pada 21 Desember 2016 atau pada hari ledakan, ponsel didiamkan dalam keadaan ter-charge. Korban mengaku menggunakan charger ponsel orisinal saat itu. Tiba-tiba ponsel meledak padahal tak digunakan selama charge. Korban pun menghubungi customer service Xiaomi. Kasus itu diinvestigasi dan sang pabrikan China menawarkan negosiasi pada korban yang tertuang dalam confidentiality agreement. Hingga kini Xiaomi belum berkomentar soal kasus ledakan yang mulai ramai dibicarakan netizen.