Posted by PT. Equityworld Futures on Kamis, 24 November 2016
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas atau tingkat keterpilihan terhadap ketiga pasangan calon kontestan Pilkada DKI Jakarta. Hasilnya, Agus-Silvy berada di urutan teratas disusul Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.
Cagub nomor urut tiga Anies Baswedan menanggapi santai hasil survei lembaga pimpinan Burhanuddin Muhtadi tersebut. Menurutnya, survei tersebut memang mencermin kondisi hari ini. Namun, kata dia, setiap hari masih bisa berubah sampai pemilihan 15 Februari 2017.
Dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Agus-Silvy berada di posisi tertinggi sebesar 30,4 persen. Di posisi kedua Ahok-Djarot sebesar 26,2 persen dan Anies-Sandi 24,5 persen. Survei dilakukan pada rentang waktu 15-22 November 2016. Responden sebanyak 798 dengan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3,6 persen.
"Unik ya, kemarin nomor satu (hasil survei LSI), sekarang nomor tiga. Saya selalu katakan, ini masih sangat dinamis," kata Anies di sela-sela kampanye di Jakarta Barat, Kamis (24/11).
Menurutnya, hasil survei saat ini belum bisa disimpulkan apapun. Dalam situasi kampanye seperti sekarang, semua masih berjalan dinamis. Ia tak akan mengubah strategi kampanye meski hasil survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Anies-Sandi di posisi juru kunci.
Anies menambahkan, dirinya pernah menjadi peneliti senior di Lembaga Survey Indonesia (LSI). Dia berpendapat, hasil survei akan bisa jadi patokan untuk mengukur elektabilitas jelang pemilihan 15 Februari 2017 mendatang. "Saya tahu persis bagaimana membaca survei, dan survei sebenarnya adalah tanggal 15 Februari 2017," ujar dia.
Survei: 42,3 Persen Pendukung Jokowi-Ahok di Pilkada 2012 Membelot | Equityworld Futures
Hasil survei terbaru yang dirilis lembaga Indikator Politik Indonesia mengungkap temuan menarik. Sebanyak 42,3 persen pemilih pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) di Pilkada DKI 2012, dilaporkan mengubah haluan mereka pada Pilkada DKI 2017.
Temuan lainnya, sebanyak 46,6 persen responden pendukung pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli (Foke-Nara) pada Pilkada DKI 2012, kini memberikan suaranya kepada Agus-Sylvi. Sementara, responden pemilih Foke-Nara 2012 yang sekarang menjatuhkan pilihannya kepada Anies-Sandi sebesar 36,5 persen. Hanya 5,5 persen responden pendukung Foke 2012 yang kini 'membelot' memilih Ahok.
Survei oleh Indikator Politik Indonesia kali ini berlangsung dari 15-22 November 2016, dengan melibatkan 798 responden warga Jakarta yang sudah mempunyai hak pilih. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan metode multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan wawancara tatap muka terhadap para responden. Adapun margin of error hasil survei tersebut sebesar plus minus 3,6 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Ada 42,3 persen pemilih Jokowi-Ahok pada 2012 yang ternyata tidak lagi memilih Ahok di Pilkada 2017," ujar Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, di Jakarta, Kamis (24/11).
Dia memaparkan, dari 100 persen responden pemilih Jokowi-Ahok pada 2012, sebanyak 23,6 persen di antaranya kini menjatuhkan pilihan mereka kepada pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni (Agus-Sylvi). Sementara, reponden pendukung Jokowi-Ahok 2012 yang menyatakan bakal memilih pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) sebesar 18,7 persen.
"Pendukung Jokowi-Ahok 2012 yang masih konsisten mendukung Ahok hanya 42,7 persen. Jadi suara yang diperoleh Ahok pada Pilkada lima tahun lalu, sekarang terpecah ke dua kubu lawannya," ungkap Burhanuddin.
Komentari Hasil Surveinya, Anies: Unik Ya, Kemarin Nomor Satu, Sekarang Nomor Tiga | Equityworld
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tidak mau ambil pusing dengan hasil riset lembaga survei Indiator Politik Indonesia yang menempatkannya di posisi ketiga. Anies mengatakan jika hasil survei hanya menggambarkan hari ini dan akan berubah setiap harinya.
"Saya dulu peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI). Jadi saya tahu persis bagaimana cara baca survei. Karena memang dalam situasi kampanye selalu dinamis. Nanti kalau sudah menjelang akhir, baru tahu sebenarnya," pungkas Anies.
Dalam hasil survei Indikator politik indonesia menempatkan Agus Harimurti-sylviana Murni pada peringkat pertama dengan raihan 30,4 persen. Sementara pasangan petahana Basuki Tjahaja purnama-Djarot Saiful Hidayat berada diposisi kedua dengan 26,2 persen, dan terkahir pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di posisi ketiga dengan 24,5 persen.
Survei tersebut dilakukan pada tanggal 15-22 November 2016. Survei menggunakan metode Multistage random sampling dengan 798 responden. Adapun tingkat kepercayaan surve adah 95 persen dengan margin of error 3,6 persen.
"Unik ya. Kemarin nomor satu, sekarang nomor tiga. Karena itu saya selalu katakan, ini masih sangat dinamis," kata Anies Baswedan lalu tersenyum saat saat berkampanye di wilayah Jakarta Barat, Kamis (24/11/2016). Oleh karena itu, menurut Anies dalam membaca hasil survei pihaknya tidak terburu buru membuat kesimpulan.
Hasil survei juga menurut Anies tidak serta merta merubah strategi kampanye yang telah disusun. "Beda tiga hari aja udah beda angkanya. Jadi enggak usah buru-buru simpulkan apa-apa. Kerja terus, jalankan strategi kita," katanya. Anies sendiri mengaku tahu cara membaca hasil survei.
Sehingga ia tdak berkecil hati meskipun dari rilis survei Indikator menempatkannya diposisi paling buncit. Sebaliknya ia juga tidak terlalu bangga ketika berada pada posisi pertama hasil survel Lingkaran Survei indonesia (LSI) beberapa waktu lalu.