Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat kompak datang ke Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/12). Basuki menyampaikan Kartu Jakarta One yang telah digagas Pemprov DKI bersama Bank Indonesia (BI) pada Juni lalu ini untuk mempermudah aktivitas warga Jakarta.
"Semua bank bisa pakai. Bisa untuk naik bus, masuk Monas, Ragunan, parkir, termasuk Kartu Jakarta Pintar (KJP)," kata Basuki.
Sementara Djarot yang turut mendampingi menyampaikan bahwa apa yang dikatakan Basuki sangat rasional dan bisa dikerjakan. Oleh karena itu, ia mengajak kepada masyarakat untuk menggunakan kacamata kuda. "Tidak usah lirik kanan-kiri, pakai kacamata kuda saja, tidak usah tunggu sampai Lebaran kuda," katanya.
Sebagai petahana, pihaknya memiliki visi dan misi yang sama untuk membangun DKI. "Bukan wacana lagi, kalau wacana gampang, jalaninya yang susah. Kalau istilah Jawa, cuma jarkoni, iso ngajar tapi ndak bisa ngelakoni," pungkasnya. Saat ini penghuni rumah susun (rusun) dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sudah memiliki Kartu Jakarta One.
Selain itu Ahok mengatakan, Kartu Jakarta One bisa digunakan untuk bantuan sosial, misalnya ketika bencana. Selama ini bantuan bencana seperti makanan atau kebutuhan pokok dikirim secara fisik. Padahal bantuan juga bisa disampaikan lewat rekening kepada masyarakat langsung, sehingga tidak ada transaksi tunai.
Selain itu, kartu ini juga bisa digunakan untuk naik bus Transjakarta sehingga masyarakat bisa terakomodasi hingga ke rumahnya. "Kebijakan Jakarta tidak boleh ada transaksi tunai. Naik mobil kita juga mulai berlakukan tilang elektronik. Kami jadi pejabat pemerintah harus punya otak dagang," katanya.
Dengan demikian, kata Ahok, visi misi dam strategi kebijakan yang diberlakukan Pemprov DKI sangat jelas. "Kami kan sudah bukan akan, yang lain masih akan-akan. Jadi sampaikan ke orang Jakarta, mau pilih yang sudah atau mau akan-akan?" katanya yang langsung disambut teriakan warga yang datang ke Rumah Lembang.
Djarot: Kami Tak Takut Ada Calon Triliunan Rupiah, Masyarakat Lebih Kaya | PT Equityworld
Calon wakil gubernur petahana Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengapresiasi sumbangan pendukung untuk pihaknya. Saat ini jumlahnya sudah tembus Rp 50 miliar.
Soal kekayaan para kandidat, KPU DKI telah mengumumkan kekayaan tiga pasangan calon di Pemilu Gubernur DKI 2017. Pengumuman ini berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Calon Kepala Daerah dari KPK.
"Makanya kita tidak khawatir dengan adanya kandidat yang mempunyai hampir Rp 4 triliun, berapa triliun, miliar. Enggak takut. Masyarakat lebih kaya," ujar Djarot usai menghadiri zikir akbar di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (16/12/2016).
Soal urusan elektabilitas calon-calon yang lain, Djarot tidak menghiraukannya. Urusan tingkat keterpilihan menurutnya bukanlah urusan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot. "Saya enggak tahu. Itu bukan urusan kita. Itu urusan tukang-tukang survei," kata Djarot.
Djarot: Pakai Kacamata Kudanya, Tak Usah Tunggu Sampai Lebaran Kuda | PT Equityworld
Pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, kembali mengajak warga serta pendukungnya untuk menggunakan hak pilih mereka pada 15 Februari 2017.
"Itu rasional tidak? Bisa tidak? Makanya kalau programnya rasional dan bisa dikerjakan, Bapak Ibu pakai kacamata kuda. Yang punya istri, supaya enggak lirik kanan kiri," kata Djarot. "Pakai kacamata kuda, enggak usah nunggu sampai Lebaran kuda ha-ha-ha...," kata Djarot yang diiringi gelak tawa pendukung.
Djarot menyebut dirinya bersama Ahok memiliki visi misi yang sama untuk membangun Jakarta. "Bukan wacana. Wacana gampang, tapi jalaninnya susah. Ah cuma jarkoni, iso ngejar tapi enggak bisa ngelakoni," kata Djarot menghibur pendukung.
Ahok sempat berkelakar saat memberi petunjuk kepada pendukungnya untuk memilih. "Dimana-mana jangan jadi ekstrem, kiri-kiri, kanan-kanan. Pasang kacamata kuda, pilih yang tengah saja, pilih nomor dua," kata Ahok yang disambut sorak sorai pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2016).
Djarot kemudian langsung beranjak dari tempat duduknya. Djarot menyebut program-program unggulan yang diusung dirinya bersama Ahok bersifat rasional. Sudah banyak program unggulan Pemprov DKI Jakarta, kata Djarot, yang sudah dilakukan dirinya bersama Ahok dibanding apa yang dijanjikan oleh dua pasangan calon gubernur-wakil gubernur lainnya.
PT Equityworld