Hujan deras mengguyur wilayah Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Akibatnya, ribuan rumah terendam banjir. Selain itu, banjir juga merendam Desa Unter Kroke Kecamatan Unter Iwis Kabupaten Sumbawa. Sutopo menyebut 120 kepala keluarga yang terdiri dari 610 jiwa terdampak banjir. "1 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang dan 2 jembatan desa putus. Tinggi banjir 1-2 meter," ujarnya.
"BPBD bersama dengan TNI, Polri, SAR, Tagana, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi warga. Pelayanan kesehatan diberikan bagi warga. Kebutuhan mendesak perahu karet, permakanan, selimut, tenda, air bersih, obat-obatan, makanan bayi dan lainnya," imbuh Sutopo.
"Hujan deras yang merata di Bima dan Sumbawa menyebabkan banjir besar di beberapa daerah. Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Rabu (21/12/2016).
Sutopo menyebut lima kecamatan di Kota Bima terendam banjir setinggi 1-2 meter meliputi Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, Rasanae Barat dan Punda. Dia juga menerangkan tinggi banjir di wilayah Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, Pena Na'e mencapai 2 meter.
"Di Kabupaten Bima banjir merendam di Desa Maria dan Desa Kambilo Kecamatan Wawo. Data sementara tercatat 25 rumah rusak berat, 5 rumah hanyut, 3 rumah rusak sedang, dan 1 jembatan negara putus," ujar Sutopo.
BPBD NTB: Hujan di Kota Bima Sudah Mereda | Equity World
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menyatakan, hujan di Kota Bima sudah mulai mereda pada Rabu (21/12) malam sekitar pukul 23.30 Wita. "Hujan di Kota Bima sudah reda, di luar kota masih hujan. Angin bertiup cukup kencang," kata Kepala BPBD NTB Muhammad Rum, Kamis (22/12).
Selain itu, banjir juga membuat sejumlah tahanan di LP Kota Bima ikut dievakuasi. Ia menyebutkan, sejumlah wilayah di Kota Bima seperti Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, dan Pena Na'e terendam banjir hingga dua meter.
Sedangkan, laporan sementara untuk Kabupaten Bima terdapat 25 rumah rusak berat di desa Maria Utara dan juga lima rumah hanyut dan tiga rumah rusak sedang di desa Kambilo. "Masyarakat dievakuasi sebanyak 50 orang di Paruga To 'i dan 1 unit jembatan provinsi putus," katanya menambahkan. Ia melanjutkan, sejumlah elemen di NTB dari pemerintah, TNI, Polri, MDMC, dan sejumlah relawan lain saat ini masih berupaya melakukan evakuasi dan pengobatan bagi warga yang mengalami luka.
Ia menambahkan, sebagian jalan juga sudah bisa dilewati. Begitu pula aliran listrik sudah kembali menyala. BPBD NTB telah mengirimkan dua truk yang memuat logistik untuk para korban banjir. Selain itu, sebanyak 10 orang dari tim Perintis PLN juga telah diterjunkan ke lapangan.
Rum melanjutkan, timnya juga sudah mengirimkan delapan unit genset, perahu lipat, perahu karet, serta stok obat-obatan banjir yang ada di gudang BPBD NTB senilai Rp 100 juta. Sejumlah elemen seperti Kepolisian Daerah NTB juga telah menerjunkan personelnya untuk mengevakuasi warga yang masih berada di dalam rumah.
Sedangkan, Dinas Sosial NTB juga telah mengirimkan bantuan berupa selimut hingga terpal. Rum menambahkan, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga antara lain, bahan untuk dapur umum, selimut perlengkapan tidur, obat-obatan, sandang, pangan, air mineral dan mi instan.
Pada Rabu (21/12), Kota Bima dikepung banjir besar. Kejadian banjir terjadi sejak pukul 14.00 WITA akibat tingginya curah hujan yang melanda kota di Pulau Sumbawa tersebut. "Banjir meliputi Kota Bima. Hampir seluruh kota dikepung banjir," katanya di Mataram, Rabu (21/12).
Ia menyampaikan, akibat banjir membuat ribuan rumah di Kota Bima tenggelam. Rum belum bisa merinci jumlah pastinya. "Warga terdampak saat ini sedang menyelamatkan diri ke tempat-tempat yang aman," lanjutnya.
Banjir Bandang di Bima dan Sumbawa Dipicu Siklon Tropis Yvette | Equity World
Adanya siklon tropis Yvette telah memicu hujan ekstrem di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) di antaranya Bima dan Sumbawa. Posisi siklon tropis Yvette tersebut saat ini berada di Samudera Hindia Selatan Bali, sekitar 620 kilometer sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak Utara Timur Laut telah menyebabkan hujan deras di wilayah Indonesia bagian selatan.
Melihat besaran dan tingginya banjir yang melanda Kota Bima, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima tentu dipicu curah hujan yang ekstrem pada Selasa hingga Rabu pagi (20-21). Selain itu Kota Bima berada pada topografi cekungan.
Kepala BNPB Willem Rampangilei terus melakukan kontak dengan BPBD Provinsi NTB untuk mengambil langkah-langkah penanganan. Kepala BNPB telah melaporkan kepada Presiden perkembangan penanganan banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Sumbawa. Willem juga telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB berangkat ke lokasi bencana dan memberikan bantuan. Posko BNPB terus memantau semua perkembangan banjir.
BPBD Provinsi NTB telah berkoordinasi dengan PLN NTB. Delapan genset di gudang BPBD NTB bersama dengan bantuan dua truk logistik diberangkatkan ke Kota Bima tadi malam. Selain itu koordinasi dengan Dinas Kesehatan dilakukan untuk mengirim tenaga medis dan obat-obatan. "Kebutuhan mendesak saat ini adalah perahu karet, permakanan, air bersih, selimut, obat-obatan, genset, tenda, dan lainnya," kata Sutopo.
"Menurut BMKG, diprediksi siklon tropis ini pada Kamis (22/12) masih berada di Samudera Hindia sekitar 590 kilometer sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak timur laut dan kekuatan 85 kilometer per jam (45 knot)," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, semalam.
Dengan kondisi tersebut, kata dia, maka siklon tropis Yvette ini akan memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Jawa Timur bagian Timur dan Selatan, Bali, NTB dan NTT.
Selain itu gelombang laut dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4,0 meter di wilayah Laut Jawa bagian tengah dan timur, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB, Selat Bali bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Flores bagian barat. Gelombang laut dengan ketinggian lebih dari 4,0 meter di wilayah Samudera Hindia selatan Bali hingga NTT.
Kondisi tersebut tentu akan berpotensi dapat menambah volume banjir. Hingga tadi malam, kondisi banjir masih merendam Bima. Listrik padam dan komunikasi sulit dilakukan. Bandara Bima belum dapat digunakan karena terendam banjir. Sebanyak lima penerbangan hari ini dibatalkan.
Equity World