Polda Metro Jaya terus lakukan pengejaran terhadap satu orang pelaku yang buron dalam kasus perampokan disertai pembunuhan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur. Yaitu, Yus Sitorus, 45. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M. Iriawan mengklaim, pihaknya telah mengendus keberadaan pelaku tersebut.
Koran ini sempat memantau pemeriksaan Ucok dari luar halaman Jatanras. Semua media tidak bisa mendapat akses masuk dalam ruang pemeriksaan.”Tunggu hasil pemeriksaan kami saja,” ucap Kasubdit Jatanras, AKBP Hendy Kurniawan.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya. Yakni, telah terjadi perampokan dan pembunuhan di kediaman milik Dodi Triono. Tepatnya di Perumahan Pulomas Residence Nomor 7A di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, pada Selasa lalu (27/12). Selang satu hari, pada Rabu lalu (28/12), kepolisian telah berhasil membekuk tiga tersangka di Bekasi. Di antaranya yakni, Ramlan Butar Butar, Erwin Situmorang, dan Sinaga.
Saat ditemui di Mapolda, Iriawan mengatakan bahwa petugas gabungan antara Polda dan Polres Metro Jakarta Timur telah mengetahui keberadaan Yus Sitorus. Dia menyatakan, pelaku tengah berada di pinggiran Jakarta. Lokasi tidak disebutkan secara detail. Sebab, dikhawatirkan pelaku bakal kabur. ”Saya nggak bisa sebutkan lokasi detail pelaku. Takut malah kabur nanti,” ucapnya.
Kepolisian mengetahui lokasi Yus dari informasi Erwin Situmorang, pelaku yang telah diamankan. Mantan Kadiv Propam Polri itu optimis, secepat mungkin kepolisian bakal berhasil membekuk Yus. ”Yus juga diketahui membawa dua tas milik dodi. Tas koper ya, kuning dan hijau,” jelas dia.
Iriawan menyebutkan, peran Yus dalam aksi perampokan adalah menyeret Diona Arika Andra Putri (16) dari kamar tidur ke kamar mandi untuk penyekapan. Tidak hanya menyeret. Yus juga, lanjut Iriawan, memukul kepala Diona menggunakan senjata api.
Menurut pria kelahiran Jakarta itu, Yus dapat diibaratkan sebagai tangan kanan Ramlan Butar Butar. ”Semacam seperti wakil kepala dari Ramlan. Kalau Ramlan kan sebagai otak (kepala, Red) dari kejahatan,” kata Iriawan. Iriawan mengkhawatirkan kondisi orang yang ada di sekitar Yus. Sebab, Yus membawa satu senjata api yang digunakan saat beraksi di rumah Dodi Triono. ”Oleh karena itu, saya sudah meminta ke semua pengejar (petugas, Red) untuk lebih berhati-hati, dan segera mengamankan Yus,” imbuhnya.
Kemudian berkaitan dengan masalah pengungkapan motif, Iriawan menyatakan masih belum mengetahui secara detail. Yang pasti, dia mengatakan sementara ini motif yang terkuak adalah murni pencurian ditambah pembunuhan. Namun, menurut dia, hal itu masih bakal terus berkembang.
”Sementara ini motif yang fix adalah pencurian dan pembunuhan,” tegasnya. Perkembangan motif, kata dia, bakal didapat setelah semua pemeriksaan pelaku selesai. Berdasar pengakuan dari Erwin, Iriawan menyatakan bahwa para pelaku murni ingin mencuri dan membunuh. Tapi, lanjutnya, yang masih jadi pertanyaan bagi kepolisian adalah mengapa rumah Dodi. ”Penyidik sudah tanya secara detail ke Erwin, pemilihan rumah Dodi karena ada kesempatan saja. Pintu rumah terbuka, dan bangunan rumah yang terlihat mewah. Akhirnya, pelaku masuk,” imbuh Iriawan.
Sementara itu, saat ditanya mengenai hasil otopsi, Iriawan mengklaim hasil telah keluar. Dia menuturkan, berdasar otopsi terlihat lima korban yang meninggal sekitar pukul 06.00 – 08.00 pada Selasa lalu (27/12). Tidak ada kekerasan seksual. ”Kalau leher Pak Dodi mengeluarkan darah, karena pembuluh darahnya pecah kekurangan oksigen. Kalau informasi dari korban selamat, para korban sempat rebutan minum air kran kloset. Saking hausnya,” jelasnya.
Iriawan terus memberi atensi terhadap keluarga Dodi. Termasuk kepada mantan istri Dodi yang kedua, Dewi. Dia menuturkan, pihaknya meminta kepada Dewi untuk sementara waktu tidak meninggali rumah yang berada di Pulomas Residence. ”Saya sudah komunikasi Bu Dewi ya. Saya minta jangan ditinggali dulu lah kalau bisa,” ucapnya. Selain itu, dia juga meminta kepada Dewi untuk bersabar terkait proses penyidikan dalam kasus ini. ”Sabar dulu. Kami bakal berusaha untuk terus memeriksa Erwin dan mengejar Yus,” imbuh dia.
Kemudian dikonfirmasi secara terpisah, Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, kepolisian belum mengetahui kapan bisa menggali infomasi lebih mendalam kepada Erwin. Dia mengaku belum mendapat izin dari dokter yang merawat. ”Nunggu sehat dulu. Tapi, kalau keterangan tipis-tipis sudah. Misalnya, motif dan keberadaan Yus,” tutur Argo.
Mantan Kabidhumas Polda Jawa Timur itu menambahkan, selain pemeriksaan terhadap Erwin, kepolisian juga sedang memeriksa Ucok, pemilik rumah yang sempat dijadikan para pelaku bersembunyi. Ucok diperiksa di Unit Jatanras Mapolda sejak Rabu (28/12) lalu pukul 19.00.
”Status sementara si Ucok masih saksi. Tapi, bisa berubah sebagai tersangka kalau memang terbukti ada delik pidana. Yang kelihatan sementara ini adalah mengapa Ucok menyembunyikan pelaku itu masuk di pasal 221 KUHP,” ujar pria kelahiran Jogjakarta itu.
Waspada, Pelaku Perampokan Pulomas Kabur dengan Senjata Api | Equity World
Seorang pelaku perampokan Pulomas, YP alias Pius alias Ridwan Sitorus sampai saat ini masih kabur dengan membawa senjata api (senpi). Polisi pun saat ini masih melakukan pengejaran terhadap Pius. Sebelumnya, polisi telah meringkus ketiga tersangka lainnya yaitu Ramlan Butarbutar (RB), Erwin Situmorang (ES), dan Alfins Bernius Sinaga yang berperan sebagai sopir.
RB tewas di tempat karena tertembak di dada. Sementara itu ES yang tertembak di kaki masih hidup dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Polri. Kemudian, Polisi juga mengamankan adik RB, R alias Ucok. R ditangkap karena diduga menyembunyikan RB selaku pelaku perampokan. R kini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Terakhir, polisi menangkap satu pelaku lainnya berperan sebagai sopir, Alfins Bernius Sinaga. Alfins ditangkap Rabu (28/12) malam di Perumahan Vila Mas, Bekasi Utara.
Sementara, peran Pius sendiri pelaku yang menyimpan senjata api saat melakukan aksinya terhadap keluarga Dodi Triono. Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, dirinya sudah memerintahkan jajarannya untuk bekerja maksimal mencari tahu keberadaan Pius dalam kurun waktu maksimal sepekan.
"Keterangan dari para pelaku, (Erwin dan Alfins), dia (Pius) itu masih membawa senpi yang dibawa saat beraksi," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/12). Peran Pius dalam kasus perampokan di Pulomas sebagai wakil kapten. Iriawan pun meminta kepada Pius untuk menyerahkan diri kepada polisi sebelum dibekuk.
"Dia Wakil Kapten, di CCTV terekam dia menyeret almarhum Diona (16) dari kamarnya, lalu dipukul pakai senpi," kata dia. Untuk diketahui, sejauh ini polisi sudah menangkap tiga orang pelaku perampokan rumah Pulomas. Dua pelaku, yakni Ramlan Butarbutar (RB) dan Erwin Situmorang (ES) ditangkap terlebih dahulu pada Rabu (28/12) sore di Jalan Kalong, Rawalumbu, Bekasi. Karena keduanya melakukan perlawanan, polisi terpaksa melayangkan peluru ke arah keduanya.
Ini Penampakan Pelaku Pembunuhan Pulomas yang Masih Buron | Equity World
Pihak kepolisian masih terus mengejar salah satu pelaku pembunuhan di sebuah rumah di Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, yang buron dan kini masuk daftar pencarian orang (DPO). Pelaku tersebut bernama Pius Pane alias Yus Pane. Polda Metro Jaya pun menyebarkan foto DPO Yus yang memiliki bekas luka di pipi.
"Pelaku dengan ciri-ciri kulit sawo matang, lalu ada bekas luka di pipi dan atas nama Ridwan Situros," Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (30/12/2016). Yus Pane, DPO pembunuhan Pulomas. Ia mengatakan, pihaknya sudah mendeteksi keberadaan Yus. "Belum tertangkap. Tapi, satu pelaku sudah kita deteksi keberadaannya yang berada di pinggir Jakarta. Mudah-mudahan tertangkap," ujar Argo.
Pihak kepolisian meminta masyarakat segera melaporkan jika melihat dan berhati-hati terhadap pelaku tersebut. "Jangan pernah menangkap buronan sendirian. Jika memiliki informasi buronan ini, silakan hubungi pihak kepolisian setempat," katanya.
Sementara itu, menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan, Yus Pane berperan aktif dalam aksi perampok tersebut. Ia merupakan “wakil kapten” Ramlan Butar-Butar yang tewas saat penangkapan. Saat merampok rumah milik Dodi Triono, Yus melakukan kekerasan terhadap korban Diona (16) dengan memaksanya keluar dari dalam kamar hingga dipukul menggunakan senpi. "Yus itu kedua setelah kapten Ramlan Butar-Butar. Dari rekaman CCTV yang ada, di menyeret alm Diona (16) dari kamarnya keluar," ujar Iriawan, Kamis 29 Desember 2016.